Sluku-Sluku Bathok
Sluku-sluku bathokBathoke ela-elo
Si Rama menyang Sala
Oleh-olehe payung motha
Mak jenthit lolo lobah
Wong mati ora obah
Nek obah medeni bocah
Nek urip goleka dhuwit."
Sluku-sluku bathok :
 berasal dari Bahasa Arab : Ghuslu-ghuslu bathnaka, artinya mandikanlah 
batinmu. Membersihkan batin dulu sebelum membersihkan badan atau raga. 
Sebab lebih mudah membersihkan badan dibandingkan membersihkan batin 
atau jiwa.
Bathoke
 ela-elo : batine La Ilaha Illallah : maksudnya hatinya senantiasa 
berdzikir kepada Allah, diwaktu senang apalagi susah, dikala menerima 
nikmat maupun musibah, sebab setiap persitiwa yang dialami manusia, 
pasti mengandung hikmah.
Si
 Rama menyang Solo : siram (mandilah, bersuci) menyang (menuju) Solo 
(Sholat). Mandilah, bersucilah, kemudian kerjakanlah shalat. Allah 
menciptakan Jin dan manusia tidak lain adalah agar supaya menyembah, 
menghambakan diri kepada-Nya. Menyadari betapa besarnya anugerah dan 
jasa yang telah diperoleh manusia dan betapa bijaksana Allah dalam 
segala ketetapan dan pekerjaan-Nya. Kesadaran ini dapat mendorong 
seorang hamba untuk beribadah kepada Allah sebagai ungkapan rasa syukur 
atas nikmat yang telah diterima.
Oleh-olehe
 payung motha : Lailaha Illalah hayyun mauta : dzikir pada Allah mumpung
 masih hidup, bertaubat sebelum datangnya maut. Manusia hidup di alam 
dunia tidak sekedar memburu kepentingan duniawi saja, tetapi harus 
seimbang dengan urusan-urusan ukhrowi.
Pak
 jenthit lolo o bah : kematian itu datangnya tiba-tiba, tak ada yang 
tahu. Tak bisa dimajukan atau dimundurkan walau sesaat. Sehingga saat 
kita hidup, kita harus senantiasa bersiap dan waspada. Selalu 
mengumpulkan amal kebaikan sebagai bekal untuk dibawa mati.
Yen
 obah medeni bocah : Saat kematian datang, semua sudah terlambat. 
Kesempatan beramal hilang. Banyak ingin minta dihidupkan tapi Allah 
tidak mengijinkan. Jika mayat hidup lagi maka bentuknya menakutkan dan 
mudharat-nya akan lebih besar.
Yen
 urip golekno dhuwit : Kesempatan terbaik untuk berkarya dan beramal 
adalah saat ini. Saat masih hidup. Pengin kaya, pengin membantu orang 
lain, pengin membahagiakan orang tua: sekaranglah saatnya. Ketika uang 
dan harta benda masih bisa menyumbang bagi tegaknya agama Allah. Sebelum
 terlambat, sebelum segala pintu kesempatan tertutup.
Mudah-mudahan kita semua bisa menerapkan dan mengamalkan makna dari syair di dalam lagu “SLUKU-SLUKU BATHOK”.
 Bukan hanya untuk sekedar lagu dolanan, akan tetapi merupakan keadaan 
yang harus dilakukan setiap manusia di bumi agar selalu dekat dengan 
Sang Maha Pencipta (Allah SWT)… Amin…..
Sumber : http://kucobaberbagi.blogspot.com/2012/04/sluku-sluku-bathok.html 


Komentar